Mereka Sama Seperti Kita

 

Aku Berdiri Di Atas Coridor Jalan Raya

Tangan Terlipat Di Dada

Dan Bibir Ku Tersenyum

Walau Hati Ku Menangis…………….

 

Notasi  Demi Notasi

Tergiang Indah Di Telingaku

Dentuman Bunyi Yang Timbul

Dari Krincingan tutup Botol

Dan Dari Sebuah Guitar yang Usang…………….

 

Menyampaikan Pesan Lewat Nada

Berteriak Prantara Hati

Walau  Terkadang Kita Menghiraukanya.

 

Tahukah Kalian,

Mereka Tulus Menyampaikanya

Walau Mereka Harus Terbakar Sinar Mentari,

Berdiri Tegar Di Bawah Kolong Langit  ini.

 

Pernahkah Terbayang Di Dalam Benak Kita

Bila Kita Menjadi Mereka?

Pasti Kau Akan Menangis

Berteriak Mengatakan Aku Tak sanggup.

 

Karna kita melakukannya tidak dari Hati

Tapi Mereka,

Tulus demi mencari Logam – Logam

Untuk Menyambung Nyawa Menatap Hari Esok

 

Bersyukur Kah Kita Dengan Apa yang Kita Miliki?

Menangiskah Mereka Dalam Penderitaan?

 

Tidak……….

Kita Terkadang Tak Bersyukur Dengan Kenikmatan Dunia

Tanpa Kita Sadar, Bahwa Mereka Membutuhkan Kita.

 

Ya………

Batin Mereka Selalu Menangis

Tapi Itu  Semua membuat Mereka untuk Kuat dan  Tegar

Menepi Menatap Ke Masa Depan,

Yang Sudah Di Rencanakan Oleh Sang Pencipta.

 

Jangan Kucilkan Mereka,

Mereka Bukan Pemalas

Jagan Menatap Jijik Pada Mereka

Karna Mereka Bukan Sampah Yang Kotor.

 

Mereka Sama Seperti Kita………….

Manusia Biasa Yang Telahir Suci Ke DUNIA ini

Jadi Jangan Salahkan Mereka

Kalau Mereka Seperti Itu.

 

Satu Yang Ku Pinta,

Lihatlah Mereka dengan Penglihatan

Dalam Derajat Yang Sama.

Karna Hati Mu Akan Tenang Untuk Sebuah

Kehidupan________________________

Hari Tua Ku

 

 

Kala Aku diam Di Kursi Goyang

Mata Ku Tajam Menatap Kedepan

Membayangkan Semua Hal Indah

Yang tercatat begitu Indah

Dalam Sejarah Kehidupan

 

Aku yang dulu Begitu Gagah

dan Kini Menjadi seorang Yang Lemah.

Karna Aku Adalah Seorang Usia Lanjut,

Yang Menanti Ajal Menjemput ku.

Di Atas  Sebuah Renungan Akan Kematian..

 

Rambut Hitam Berkilau Menjadi

Putih Yang Kusam.

Kulit Yang Indah Menjadi

Keriput Bagai tak Bertulang.

Karna Aku Hanyalah Seorang

Pria Yang Sudah Rentak tak Berdaya…

 

Aku ingin Menghabiskan

Masa Tua ku

Dengan Membayangkan Kenangan Hidup

Di Masa Muda Ku.

 

Karna Cerita Itu,

Akan  Selalu Abadi Dalam Ruang Dimensi Ku

Akan Aku ceritakan pada Anak dan Cucu KU

Tentang Perjalanan Ku Mencari Cinta, Uang,

dan Menikmati Kehidupan

 

Hingga aku Bisa tersenyum sampai sekarang ini

 

Dan Satu Yang Masih Aku Ingat

Belahan Jiwa Ku…

Dia Bidadari Ku,

Yang Telah Menunggu ku

Di dalam Bahtera Cinta

Di Dalam Nirwana

 

Aku Merindukanya…

 

Dan Kini Aku Hanya Sendiri

Dalan Ketidak Berdayaan ku

Duduk Sepi Diatas Kursi Goyang ini.

Bibir Ku Tersenyum

Saat Semilir Angin Menyetuh ku

Menyentuh dengan satu titik

Kehidupan Panjang Ku di Dunia Ini..

 

Mata ku enggan melihat Dunia

Karna Usia Yang Terkikis

Telingaku Kurang Tak Berbisik

Karna Faktor Umur

dan Bibirku Berbicara tak jelas

Karna Aku Sudah Tua

 

Aku Ingin Dia Menemani Ku

Menemani Ku sampai Aku Tiada

Karna Aku tak ingin sendiri dalam kehampaan

di akhir Hidup ku

 

Ku Pejamkan Mata

Ku sambut Malaikat

Untuk Mencabut Nyawaku…

 

Karna inilah waktunya

 

Jantung Ku Tak Berdetak

Nadi Ku Tak Berdenyut

Dan Nafas Ku tak Terasa

 

Karna Aku Hanyalah seorang Pria

Yang Kaku dengan tubuh yang pucat memutih

 

Aku Tertidur

dan Tidak Akan Pernah Lagi Terbangun

Untuk Melihat Dunia

Karna Aku telah Meninggalkan Dunia Ini

Untuk Selamanya…

Saat Aku Berada Di Pangkuan Mu

Berlinang Kristal kecil dari Kelopak mata

Bersujud Bersimbah memohon ampun

Dosa yang berbaur dengan asa menggelisahkan

Karna Usapan jemari mu di kepalaku

membuat aku merasa tenang.

Aku tak ingin kau menagis

Aku tak ingin kau mencemaskan ku

Karna aku telah berdosa pada mu

dan Izinkanlah aku menebus dosa ku

Dengan membasuh kedua telapak kaki mu.

Kau pangku aku di atas pangkuan mu

kau nyanyikan bait bait prosa dari Surga

menenangkan hati tak terlupakan

tergores indah dalam catatan sejarah yang tak terlukiskan

tapi apa daya……..

aku sering membuat mu menangis

kau sering memikirkan aku

sedangkan aku mengabaikanya.

maafkan aku Ibu

Aku rindu pelukan mu

Aku rindu berada di pangkuan mu

saat aku kecil dahulu!!!!

DAD

Sendiri Dalam Malam

Dingin Mencengkram Tanpa Atap

Kegelisahaan Membayangkan Apa Yang Terjadi

Ketakutan Nyaris Membuat Hati Tak Berdaya

Kala Ku Ingat Luka Itu……….

Dia Telah Pergi Dari Kehidupan Ku

Pergi Saat Aku Membutuhkan Kasih Sayang_Nya

Dia Aayah Ku,

Ayahh Yang Mengkhianati

Aku Anaknya……………….

Tahukah Kau Apa Yang Kurasakan

Saat Mereka Beratnya Soal Dirimu?

Tahukah Kau Betapa Hancurnya Hati Ku

Saat Mereka Berbicara Tentang Bapaknya?

Kau Tak Pernah Tau Semua Itu

Karna Kau Tak Pernah Duduk Disampingku

Mencoba Menatap Seperti Apa Yang Aku Tatap

Kau Tak Tau Semua Itu

Karna Kau Mencoba Memejamkan Matamu

Menutup Kedua Telinga Ku

Akan Arti Tangisan Ku

Aku Kecewa Pada Mu………………..

Manusia Bukan DEWA

Sawaluddin Sembiring

Aku berdiri diam kala Hampa

Sayap mengepak tapi tak Melayang

Mata menerawang sudut Dimensi

Mencari Bayangan gelap dalam diri Mu.

Terpuruk Bukan berarti Mati

Bius Bukan berarti menenangkan

Karna haluan berbeda,

Derita mengubah semuanya.

Pahit lebih dari Empedu

Manis sehambar Madu

Jika Cinta tak tanpa jeritan

Maka aku Manusia,

Bukan DEWA…~!!!

love is CINTA

Sawaluddin Sembiring

” Dia terus berlari dan terus berlari. kakinya berdiri tepat di ambang penantian. Hidup atau Mati. Hidup menyakitkan dan Mati tak menyelesaikan. Tak perlu renungan, karna aku butuh kepastian. Haruskah aku bertanya tanya lagi sedangkan engk…au telah berdiri di depan ku? haruskah kau terus berdiam diri, sedangkan aku menanti jawaban mu. Aku mohon jangan siksa batin ku. Ungkapkan apa yang kau rasakan, aku menanti jawaban dari dirimu. Risau hatiku saat aku dengar kau ucapkan kalimat sayang. Gundah hatiku menunggu kau mengucapkan Cinta. Akulah Cinta dan Ucapkanlah Love. Agar keraguanku menjadi sebuah cahaya meredukpan gelapku. Jangan kau buat aku lama menunggu sesuatu yang tak bisa di jelaskan kembali.

Renungan ku…..

Harapan ku…….

Menjadi debu terbawa semilir angin menjadi suatu yang tak penting. Apa itu yang kau mau?!Linangan air mata dan kegerimisan hati kala ku ingat dirimu yang selalu menyiksa batinku dan apakah itu yang kau mau?Aku tak percaya saat aku melihat kepribadian mu berbeda. Aku adalah Aku. Itulah yang terucap dari bibir mu. Aku tak percaya mendengar penjelasan mu saat kau bilang Aku Jatuh Cinta. Aku hanya diam. Aku Cinta Kamu. Aku jga masih diam.

‘ Love Is Cinta ‘

Aku tersenyum dan memelukmu,karna aku hanya ingin kau mengucapkan Love dengan kesungguhan hati mu dan dengan tidak adanya lagi rasa Sulit untuk Mengucapkanya.”

Jauh; ( Tinggal Kenangan )

Sawaluddin Sembiring

Satu titik saat itu terjadi,

Membuka mata menerima kenyataan.

Pahit bagai mimpi sakit bagai nyata.

Karna Hidup untuk mati.

Ku pejamkan mata, menunggu keajaiban.

Hampa, karna Tuhan sudah mengaturnya.

Mengatur untuk satu yang terindah.

Derai air mata, menemukan titk untuk jatuh.

Melihat engkau tertidur tanpa darah.

Senyum tanpa lara dan denyut tak bernadi.

Membuat Garisan Cinta yang tak pernah hilang dalam Hati.

Terukir abadi untuk sebuah Persahabatan.

Jangan menangis Sobat,

Karna kami selalu untuk Mu.

Raga dan rupa Mu lenyap dalam waktu.

Dunia boleh membuat Mu Bahagia dengan jalannya.

Tapi dirimu, masih menemani kami,

Dalam Kenangan yang terukir Indah di hati kami

Para Sahabat Mu.

Inilah Saat Terakhir ku melihat dirimu,

karna aku merasa kehilangan.

Kehilangan teman yang paling berharga

yang pernah kami miliki.

kau selalu membuat kami tertawa.

Senyum mu membuat kami Bahagia.

Karna kau adalah Einstein kami.

Ensteint yang gak akan penah hilang di mata kami dan Dunia.

selamat Jalan sobat,

Senyumlah untuk kami.

Senyumlah untuk sebuah keindahan yang akan mempertemukan kita

suatu saat nanti.

karna engkau Sahabat Yang Paling Indah dalam hidup kami.

your best friend………….

L.U.K.A

Sawaluddin Sembiring

Silet mengiris Hati

Tajam Terasa Pedih

Air mata berbah Darah

Kala LUKA berubah jadi nanah.

Aku lihat,

Tak seperti yang aku pandang.

Aku raih,

Tak seperti yang aku Genggam.

Bagai pasir habis genggaman

Laksana Merpati mati dalam

Cengkraman……

Tititk tak berarti koma

Tanya tak mungkin Seru.

Tapi itu Dia…………..

Pembuat Luka,

Pengiris Hati,

Dalam Kehidupan………………….!!!

Ketika Cinta Tak Berwujud

Sawaluddin Sembiring

Satu nama terukir dalam Hati.

Terpahat indah dengan kepedihan.

Aku hanya bisa memandang Mu

Karna aku tak bisa memiliki Mu.

Adilkah Dunia ini pada diriku?!

Hingga aku harus memedam rasa yang tak kunjung usai?!

Aku sulit menepisnya,

Saat kau bersamanya.

Karna cinta ku pada Mu,

Membawa Hati Ku menjadi Luka disini.

Jangan berkata lagi, itu sakit untuk Ku.

Aku tak ingin melepas Mu dari Perasaan Ku.

Karna aku Cinta sama kamu.

Cinta Mu padanya Membuat aku Bahagia.

Karna Cinta Mu membuat kau selalu tersenyum Untuknya.

Biarlah aku sendiri dengan Perasaan ini,

Biarlah aku merangkak dalam pedihnya Cinta yang tak bertepi ini.

Aku hanya ingin kau selalu Bersama ku.

Walau kau tak mencintai KU.

Karna Mencintai Mu adalah Hal terindah yang meluluhkan Luka yang sangat Pedih ini.

Pedih ku karna Cinta ini

Bukan kesalahan dari Mu.

Tapi, kesalahan dari aku yang terlanjur mencintai Mu

Karna kau wanita terindah yang pernah ada dalam hati Ku.

Biarlah Cinta ini, hanya Hati ku yang tahu………..

Menghitung Hari

Sawaluddin Sembiring

Ketika aku membuka mata,

Aku merenung dalam lamunan ku.

Apa aku sudah mati?!

Kenapa ragaku tak memiliki sayap

Jika aku sudah mati.

Apa aku masih Hidup?

Tapi mengapa aku terjatuh.

Dimana diri Mu,

Dimana Bidadari itu.

Kenapa semua pergi meninggalkan aku sendiri disini.

Saat aku butuh sandaran penantian.

Aku terus mencari,

Tapi aku tak mendengar Nafasnya.

sssttt………………

Aku tak berani berbisik,

Karna kau tersenyum di hadapan Ku.

Mengapa dengan Mu?

Mengapa kau begitu Pucat?

Apa ini SURGA?

Semua ini aneh,

Karna diri Mu, Membuat aku tak percaya.

Tak percaya akan kembalinya diri Mu.

Aku tak berani melihat hari esok.

Karna aku takut ini Berakhir.

Aku tak bearani Menghitung Hari.

Karna aku takut tidur terlalu lama.

Aku ingin terus bersama Mu.

Aku tak ingin Pisah lagi.

Karna Maut telah memisahkan Kita.

Pejamkan mata Mu,

Buat kita melayang Tinggi.

Karna Cinta, Membuat aku masuk kedalam dimensi Mu.

Dimensi yang tak pernah terjadi.

Aku Tak Percaya Kau Telah Pergi……………………………………..